ISTILAH-ISTILAH PERENCANAAN STRUKTUR BAJA


  1. Aksi adalah penyebab teradinya tegangan atau deformasi pada struktur
  2. Beban adalah suatu gaya yang bekerja dari luar
  3. Daktilitas adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar batas titik lelah pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya
  4. Faktor Reduksi adalah suatu faktor yang dipakai untuk mengalihkan kuat nominal untuk mendapatkan kuat rencana
  5. Keadaan Batas adalah setiap kondisi batas, yang di luar batas ini struktur tidak akan dapat lagi memenuhi fungsi yang direncanakan
  6. Ketentuan yang Berlaku adalah ketentuan yang memenuhi Butir 3.1 dan 3.2
  7. Komponen Struktur tak Bergoyang adalah komponen struktur, yang perpindahan transversal satu ujung terhadap ujung yang lainnya pada komponen struktur vertikal, dikekang secara efektirf
  8. Kondisi Terekspos api tiga sisi adalah komponen struktur baja yang salah satu bidang sisinya bersentuhan dengan beton atau lantai atau dinding pasangan
  9. Kondisi terkspos Api Empat Sisi adalah suatu komponen struktur baja yang menghadap api pada seluruh bidang sisinya
  10. Kuat Perlu adalah kuat yang diperlukan oleh komponen struktur yang ditentukan oleh persyaratan bangunan tahan gempa
  11. Kuat Rencana adalah perkalian antara kuat nominal dengan faktor reduksi
  12. Las Tumpul Penetrasi Penuh adalah suatu las tumpul, yang fungsinya terjadi diantara meterial las dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las
  13. las Tumpul Penetrasi Sebagian  adalah suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambungan
  14. Pengaruh Aksi atau Pengaruh Beban adalah gaya-dalam atau momen lentur akibat aksi atau beban-beban yang bekerja
  15. Pengaruh Aksi Beban Rencana adalah efek aksi atau efek beban yang dihitung dari aksi rencana atau beban rencana
  16. Pengganti Standar adalah standar dalam bentuk SII atau SNI yang dibuat menggantikan standar yang saat ini berlaku
  17. Pengaruh Aksi Terfaktor adalah efek aksi atau efek beban yang didapat dari kombinasi pembebanan pada Butir 6.2.2 
  18. Pengencangan Penuh adalah suatu metode memasang dan menarik suatu baut yang sesuai dengan Butir 18.2.4 dan 18.2.5
  19. Pembebanan Gaya Sebidang adalah pembebanan yang gaya-gaya rencana dan momen lenturnya bekerja pada bidang sambungan, sehingga efek aksi rencana yang bekerja pada komponen sambungan hanya berbentuk gaya-gaya geser saja
  20. Panjang Batang Tekan adalah panjang sebenarnya (L) suatu komponen struktur yang dibebani gaya aksial tekan, diambil dari panjang antara pusat-ke-pusat perpotongan dengan komponen struktur penyangga atau panjang kantilever dalam kasus komponen struktur yang berdiri bebas
  21. Rangka Kaku adalah suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya direncanakan untuk memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur, dan tori
  22. Rasio Kelangsingan Geometri adalah rasio kelangsingan geometri (Lk/r), diambil sebagai panjang efektif (Lk), yang diatur dalam Butir 7.6.3 atau 9.3, dibagi dengan jari-jari girasi (r), yang dihitung untuk penampang kotor terhadap sumbu yang relevan
  23. Rasio Luas Permukaan Ekspos adalah rasio atau perbandingan luas permukaan yang menghadap api terhadap massa baja
  24. Sambungan Tipe Tumpu adalah sambungan yang terjadi dengan menggunakan baut atau baut mutu tinggi yang dikencangkan menurut batas tarik baut minimum tertentu, sehingga gaya-gaya rencana dipindahkan dengan tumpuan dan gesekan pada baut dan elemen-elemen sambungan pada keadaan kekuatan batas
  25. Sambungan Tipe Geser adalah sambungan yang didapat dengan menggunakan baut mutu tinggi yang dikencangkan menurut batas tarik minimum tertentu sedemikian hingga hasil aksi jepitan menyalurkan gaya geser rencana pada keadaan batas layan yang bekerja pada bidang kontak bersama akibat gesekan yang terjadi antara bidang-bidang kontak
  26. Sistem Ganda terdiri dari a) rangka ruang yang memikul seluruh beban gravitasi, b) pemikul beban lateral berupa dinding geser atau rangka bresing dengan rangka pemikul momen. Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah dan mampu memikul sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral, c) kedua sistem harus direncanakan mampu memikul secara bersama-sama seluruh beban lateral dengan memperhatikan interaksi sistem ganda suatu sistem struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh rangka ruang pemikul momen daktail, yang bekerja sejajar dengan dinding geser atau rangka diperkaku dan yang memenuhi persyaratan pada Tabel 15.2-1 untuk suatu sistem pengaku ganda
  27. Sistem Perlindungan Api adalah material pelindung kebakaran beserta metode pelapisannya pada komponen struktur baja
  28. Tingkat Ketahanan Api adalah periode atau derajat ketahanan terhadap api bagi kelayakan struktur baja, dinyatakan dalam menit, yang harus dipenuhi untuk dicapai dalam pengujian api standar
  29. Umur Bangunan adalah periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfunsi seperti yang direncanakan
Sumber: SNI 03-1729-2002
Share:

Popular Posts

Followers

Labels

Blog Archive

Recent Posts